SMP SIS AL-JUFRI

BLOG INI BERISI INFORMASI TENTANG SMP SIS AL-DJUFRIE DESA GALANDAU KECAMATAN BASI DONDO KABUPATEN TOLITOLI

Senin, 24 September 2012

SEJARAH BERDIRINYA PONPES SIS AL-DJUFRIE


 Pimpinan Ponpes SIS AL-DJUFRIE
 
 Ustad Abdul Hamid
Berawal dari muktamar akbar yang kedelapan pada tahun 2002. Saya di sampaikan oleh orang tua tentang arti dari pada pengabdian, wabil khusus mengabdi untuk ummat dengan menuntun mereka dalam hal ketauhidan, akhlak, maupun aqidah itu hanya bisa di bimbing melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal, itu dapat di lakukan secara maksimal kalau kamu buka atau bangun Pondok Pesantren seperti halnya guru tua.
“Saya pesankan sama kamu bangunlah pondok pesantren yang dapat menampung anak-anak dhuafa atau kurang mampu saya selaku orang tua tidak gembira terima berita bahwa kamu sudah memiliki rumah sekalipun tiga lantai, juga saya belum senang dengar berita kalau kamu sudah dapat beternak mobil dan saya malah sedih kalau muncul berita di telingga saya bahwa kamu itu memiliki kebun seluas mata memandang, mengapa? Karena manusia ini hidup ingin kaya raya mau rumah elit, mobil mewah kebun buah-buahan yang luas, itu target daripada manusia yang hidup di dunia ini saya akan bahagia dan tenang bilamana mendengar berita bahwa kau sudah punya pesantren, dapat menampung anak-anak yang ingin bersekolah tapi terhimpit oleh beban ekonomi yang berat karena mereka yang mampu membangun pesantren itu adalah hidayah dari Allah swt”.

Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan, setelah memasuki bulan kelima tepatnya 1 Ramadhan 1432 hijriah orang tua saya meninggal dunia. Wasiat, wejangan dan arahanya selalu mengganggu pikiran saya waktu itu dan Alhamdulillah setelah selesai takziah yang ketujuh malam, pagi harinya saya pulang ke TOLIS kembali menjalankan aktivitas seperti biasa tiba-tiba datang program untuk pembangunan pemukiman transmigrasi di desa kami. Di pemukiman baru itu akan di tempati oleh warga eks pengungsi Poso, maka dibangunlah rumah-rumah transmigran sebanyak 300 kepala keluarga terdiri dari dusun 1 Sebanyak 87 KK, dusun 2 sebanyak 113 KK dan di dusun 3 sebanyak 100 kepala keluarga, maka saya pun mendaftarkan diri untuk menjadi warga transmigran dan kami di beri tanah pertanian seluas 2 hektar antara dusun 2 dan dusun 3 diatas lahan itulah kelak saya mendirikan Pondok Pesantren Sis Al-Jufri, bersama dengan rekan atau saudara angkat saya yang bernama KADIM di lokasi pondok pesantren Sis Al-Jufri dia mewakafkan tanah seluas 2 Ha untuk pembangunan dan pemberdayaan Pondok Pesantren, setelah lokasinya sudah jelas saya dan Kadim mulai melaksanakan pembersihan lahan setelah selama 18 hari lamanya kami menbersihkan tempat untuk pembangunan asrama santri yang di gandeng dengan ruang belajar. Tiga ruangan, dari situ kami mulai angkut bahan-bahan bangunan berupa tiang kayu panjang dan papan, karena kami berdua tidak cukup uang untuk mendanai semua itu kami pun berperas pikiran untuk mencari teman yang satu visi dengan kami. Pada suatu hari saya mendatangi seorang ustad yang tinggal di kota Tolitoli namanya Ustadz Syamsu Hi Pataray S.Hi. saya ceritakan kepada beliau dari awal hingga akhir. Ternyata Ustad Syamsu sangat menghargai cita-cita luhur tersebut tidak panjang lebar beliau katakan "saya besok datang tinjau lokasi itu, kita bangun ponpes Sis Al-Jufri dan kembangkan ilmunya Habib Idrus di sana. Keesokan harinya beliau datang dan langsung menyebrangi sungai yang lebarnya sekitar ±60 M. sampai di lokasi beliau terkagum-kagum melihat situasi di lokasi persiapan pembangunan PONPES tersebut. Karena dia terletak di bukit-bukit. Di tengok kebawah hamparan yang luas yang telah di bangun rumah-rumah transmigrasi, beliau berdecak kagum atas pemandangan di bawah, sore harinya kita rapat untuk membahas dari pada kelanjutan pembangunan ponpes setelah dua hari dari pelaksanaan rapat kami datangkan tukang dua orang untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan ruang kelas sebanyak tiga ruang, tanpa terasa kita sudah melewati selama dua bulan ustad Syamsu pun tak kunjung datang saya datangi beliau untuk yang kedua kalinya begitu beliau melihat bahwa saya yang datang, beliau berkata dengan gaya bahasa bugisnya yang kental beliau berkata:
“Jauh sekalimi itu lokasi mid, baru akses jalan belum ada, jangan kurang hati ko di’ tidak mampu je saya jalan kaki, baru naik perahu terus, kau mi bangun itu sekolah dan buka pesantren nanti saya bantu ko dari jauh kalu cuman administrasi,soalnya ada juga lokasi di Desa Buntuna saya dapat dan kita sama-sama bangun pesantren, kalau kau di Galandau beri nama Sis Al-Jufri saya di Buntuna beri nama Ponpes Madinatul Khairaat”.Jadi sekarang beliau juga punya pesantren yang namanya Madinatul Khairaat Buntuna. Di sini dekat sekitar 200 M dari asrama Kompi 711 PLN masuk. Jadi minta maaf saya mungkin cari teman juga untuk bantu saya mendirikan Ponpes di sini”

begitulah penjelasan beliau pada saat itu dengan perasaan kecewa saya pulang, sepanjang jalan saya berfikir siapa lagi yang bisa bantu untuk dirikan pesantren, kalau di Dolo banyak saudara, keluarga tapi di Tolitoli “teman untuk berfikir banyak, tapi teman untuk bekerja itu yang tidak ada”, lalu saya coba temui teman Abnaul Khairaat yang di DPR namanya Moh Nur Tandesa saya yakinkan beliau bahwa lokasi siap, bangunan sudah 3 ruang dengan asrama santri sekalipun beliau masih berfikir-fikir, minggu berikutnya saya datangi kembali untuk menanyai kesiapan beliau beliau langsung bilang “ya sudah bismillah saja kita bangun Ponpes Sis Al-Jufri”. Hari itu juga saya konsultasi ke DEPAG dengan kepala seksi pengembangan keagamaan Pondok Pesantren. Yaitu Bapak Ustad Hi Moh Bahri S.Ag, beliau dan langsung mengatakan usahakan bulan Rabiul Awal 1426 Hijriah kita buka atau resmikan Pesantrenmu di rangkaikan dengan Maulid, sejak saat itu di mulailah Proses Belajar Mengajar di Ponpes Sis Al-Jufri dengan siswa awal sebanyak 32 orang.
"Dikisahkan langsung oleh Pimpinan Ponpes SIS AL-DJUFRIE"
                                                                              
                                                                      GALANDAU, 6 April 2012
                                                                          PIMPINAN PONDOK 


                                                                               ABDUL HAMID
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar